Tingkat Okupansi Melonjak, Harga Sewa Mal High-End Tembus Rp 700 RibuMeter

Papan Narasi – Tingkat okupansi pusat perbelanjaan high-end di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini didorong oleh pemulihan ekonomi pasca-pandemi, yang mendorong meningkatnya aktivitas ritel dan kunjungan konsumen ke mal-mal premium. Seiring dengan tingginya permintaan untuk ruang ritel di lokasi strategis, harga sewa di mal high-end pun ikut meroket, bahkan mencapai angka Rp 700 ribu per meter persegi per bulan.

Kenaikan harga sewa ini mencerminkan semakin besarnya daya tarik mal-mal premium di kalangan pengusaha dan merek-merek global. Dengan tingkat okupansi yang hampir penuh, para penyewa berlomba-lomba untuk mendapatkan ruang di pusat perbelanjaan yang terletak di pusat kota atau kawasan bisnis utama. Hal ini juga didorong oleh semakin tingginya pengeluaran konsumen di sektor barang-barang mewah, yang menjadi salah satu daya tarik utama mal high-end. Meskipun harga sewa yang tinggi, banyak pengusaha besar yang tetap tertarik untuk membuka gerai di mal high-end karena eksposur pasar yang luas dan daya beli konsumen yang lebih tinggi.

Mal-mal premium, yang biasanya memiliki fasilitas lengkap dan desain mewah, memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda, sehingga menarik bagi pengunjung kelas atas. Namun, meskipun tingkat okupansi terus meningkat, banyak pengusaha kecil dan menengah yang merasa kesulitan untuk bersaing dengan perusahaan besar dalam hal biaya sewa. Ke depannya, tren ini diprediksi akan terus berlanjut, dengan harga sewa yang semakin tinggi, meskipun tetap menjadi tantangan bagi para penyewa untuk menjaga keseimbangan antara biaya dan keuntungan. Pemerintah dan pengelola properti perlu mencari solusi agar pasar ritel tetap inklusif dan terjangkau bagi semua pihak.

By admin